Papuabaratoke.com – Kelompok usaha Noken Genemo (Gnetum Gnemon, Linn) yang sudah berdiri sejak tahun 2018 silam kini masih tetap eksis di Manokwari.
Ketua Kelompok Usaha, Yulita Yeimo yang akrab di sapa mama joy mengatakan, Kelompok Noken Genemo eksis melalui program pemberdayaan CSR PT Pertamina MOR 8. Mereka kini beranggotakan 23 perempuan dengan berbagai latar belakang dan usia dari Kelurahan Wosi, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
“Melalui kelompok ini kami ingin mengenalkan budaya yang sudah turun temurun lewat kerajinan noken yang asli dari kulit kayu genemo. Selain itu, kami juga mendapatkan sumber pendapatan baru dari kerajinan ini,” ujarnya disela sela program pendampingan bagi kelompok Noken Genemo.
Dia berharap, pendampingan dari Pertamina dan Kitong Bisa Enterprise (KBE) ini bisa lebih mengembangkan akses pasar dan penjualan mereka.
Fasilitator lapangan KBE, Louis Kumap mengatakan, anggota kelompok usaha Noken Genemo dibekali pengetahuan seputar pelatihan pengrajin dengan tujuan mengoptimalisasi proses kaderisasi, pelatihan manajemen keuangan, mendukung ketersediaan bahan baku, dan membantu penggunaan instrumen teknologi guna memaksimalkan potensi pemasaran digital.
“Mama-mama anggota kelompok usaha sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti program ini. Itu terlihat dari perkembangan mereka, yang saat ini sudah ada penambahan anggota, kaderisasi pengrajin, pencatatan keuangan dan peningkatan pemasaran baik secara langsung maupun digital,” ujarnya lalu mengatakan, komunitas lokal dan akademisi dari Univesitas Papua (UNIPA) juga dilibatkan dalam program itu.
Menurutnya, program pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat bermanfaat terhadap kemajuan perekonomian masyarakat. Apalagi di tengah pandemi seperti saat ini. Berbagai bentuk ketidakpastian telah banyak mengkontraksi laju pertumbuhan ekonomi secara makro.
“Peningkatan produktifitas kelompok usaha terbukti efektif menyelamatkan perekonomian masyarakat dari ancaman krisis global,” katanya.
[Njo/PBOke004].