Papuabaratoke.com – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Manokwari jumlah penduduk Manokwari sebanyak 192.633 Jiwa per tahun 2020, jumlah tersebut jika dikorelasikan dengan sampah yang dihasilkan dari setiap orang atau rumah tangga hasilnya mencengangkan.
Dengan jumlah penduduk 192.633 jiwa, jika diasumsikan 1 (satu) Jiwa/Orang menghasilkan 0,23 Kilogram sampah per hari, maka Ibukota Papua Barat ini menghasilkan sampah mencapai 44.305,59 kilogram per hari atau perbulan capai 1.329,167,7 kilogram. Itu belum termasuk sampah dari pelaku-pelaku usaha antara lain di Rumah Makan, Perhotelan juga Perkantoran,Rumah Sakit dan Sekolah itu bisa mencapai 1,5 Juta kilogram atau 1500 Ton sampah per bulan.
Terkait itu, Yohanes Ada’ Lebang bersama tim membentuk Koperasi Produsen Pengelola Sampah (KPPS) Manokwari, pembentukan koperasi ini kata Lebang, turut berkontribusi menyukseskan program pemerintah menuju Indonesia Bebas Sampah 2025 dan Menuju Manokwari Nol Sampah (Zero Waste).

“Kehadiran kami sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian kami terkait persoalan dan permasalahan sampah, serta bisa turut menyukseskan program pemerintah pusat Menuju Indonesia Bebas Sampah 2025, khususnya dalam menjaga lingkungan hidup baik di darat maupun dilaut dari pencemaran dan kerusakan yang terjadi dengan harapan dapat bersinergi untuk Manokwari Menuju Nol Sampah,” tuturnya.
Sementara untuk Badan Hukum Koperasi kata dia, sudah mengantongi izin dan terdaftar sesuai amanat PP No.7 Tahun 2021 serta SK Kemenkumham RI Nomor. AHU-008402.AH.01.26.Tahun 2021 tertanggal 30 Maret 2021.
Tentu dengan mengemban amanah dari tujuan koperasi itu sendiri adalah menyejahterakan anggotanya dan sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan, atas asas kekeluargaan dan gotong royong, selain itu lingkungan terjaga dan bersih.
“Meski dimasa pandemi Covid-19 ini kita tetap menggairahkan perekonomian daerah dengan berbagai bidang usaha lainnya yang akan dijalankan, selain dapat meningkatkan pendapatan anggota dan warga lebih dari itu adalah lingkungan terjaga dan bersih serta sehat”
Lebang mengatakan pada era ini, teknologi sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Manokwari Nol Sampah (Zero Waste) dia mengajak semua pihak agar dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan itu, dan rencananya ada aksi Rp.1000 Untuk Lingkungan
Jika hanya dibebankan saja untuk jumlah penduduk Manokwari sekitar 192.633 jiwa dikalikan Rp. 1.000,- maka ada biaya pengelolaan lingkungan sebanyak Rp. 192.633.000,- / bulan dan jika didukung oleh pemerintah dan pelaku usaha/perusahaan melalui biaya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) tidak menutup kemungkinan setiap bulannya ada dana pengelolaan lingkungan di Kabupaten Manokwari sekitar Rp. 500 juta / bulan. (*/dri)