Papuabaratoke.com – Penyerapan anggaran pada Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Papua Barat tahun anggaran 2020 diprediksi tidak bisa mencapai target.
Kepala BPJN Papua Barat, Mauluddin Said Latar ST MT mengatakan, target mereka pada 31 Desember adalah 96 persen. Namun, target itu kata dia belum bisa tercapai lantaran sampai hari ini, capaian itu belum mendekati target yang di tetapkan.
Ketidak capaian target itu kata dia terjadi lantaran ada dua paket yang sampai saat ini masih dalam proses tender

“Itu Paket Mamey-Windesi dan Makbon-Mega untuk pekerjaan jalan. Sampai saat ini untuk dua paket itu belum ada penetapannya,”ungkapnya usai resepsi Hari Bhakti PUPR, di Aula BPJN Papua Barat, Kamis (3/12/2020)
Soal tender kedua proyek itu, kata dia bukan menjadi kewenangan BPJN melainkan kewenangan BP2JK.
“Makanya itu kami sifatnya menerima apa hasilnya. Kalau menurut mereka ada penyedia jasa yang sudah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai pemenang, maka kami akan terima. Tapi sampai saat ini belum terlaksana,” ungkapnya
Dia lalu menyebut bahwa dua paket itu adalah paket multy years dan 2020 menjadi tahun pertama dengan pagu anggaran sekira 80 miliar per paket.
Selain itu, serapan anggaran juga kata dia berbeda di setiap Satker. Itu karena ada beberapa paket yang penandatanganan di Agustus, September dan Oktober sehingga daya serap anggaran belum tercapai. Kalau ada paket yang sudah terkontrak Januari sampai Februari kata dia, secara otomatis kontrak fisiknya sudah harus 100 persen.
“Jenis kontrak kita long secment yang finisisnya di 31 Desember. Jadi sampai 31 desember baru paket itu bisa dikatakan 100 persen walaupun hanya pekerjaan pekerjaan utama sudah selesai,” tandasnya.
[Njo]